LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM
Disusun
Oleh:
Nama : lautan
Npm :
Prodi :
Kelompok : 4 (Empat)
Hari/Jam : Selasa/10:00-12:00 WIB
Tanggal : 30 Oktober 2018
Dosen :
Co Ass :
Objek Praktikum : IDENTIFIKASI
SENYAWA ORGANIK
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari suatu bahan dan senyawa . di
antara banyaknya hal yang di pelajari dalam ilmu kimia tersebut tentu kita
mengenal bagianya yang di sebut kimia organik dimana cabang ini mempelajari
senyawa organik yaitu suatu senyawa yang mengandung unsur karbon dan hidrogen ,
oksigen dan nitrogen . Senyawa organik adalah senyawa -senyawa yang dibentuk
oleh unsur karbon yang memiliki sifat – sifat fisit dan siwat – siwat kimia
yang khas . Bahwa senyawa organik harus dipisah pembahasanya dari senyawa unsur
lain semata - mata karena alasan jumlahnya yang demikian besar .
Identifikasi
setruktur senyawa organik merupakan masalah yang sering dahadapi dalam
laboratorium kimia organik . Senyawa organik tersebut dapat diperoleh dari
hasil suatu reaksi maupun isolasi bahan - bahan alam . Dalam melakukan
identifikasi senyawa organik yang belum diketahui perlu dilakukan pemisahan dan
pemumian komponen- komponen penyusun campuran semua metode pemisahan disarankan
pada perbedaan sifat fisik dari komponen -komponen penyusun campuran . Teknik
pemisahan seperti ekstraksi , yang di dasarkan pada perbedaan kelarutan ,
destilasi fraksinasi dan destilasi uap , yang didasarkan pada perbedaan tekanan
uap .
Senyawa
organik begitu penting untuk dilakukan pengidentifikasikan , dimana dapat
mengetahui sifat-sifat dari suatu senyawa organik yang belom diketahui namanya
atau sample larutan tidak tertera nama larutan atau senyawanya . Identifikasi
senyawa organik sangat penting bagi orang yang akan menghabiskan waktunya bekerja
dalam laboratorium atau orang yang akan melakukan penelitian sangat penting
untuk mempelajari identifikasi senyawa organik .
Dalam
mengidentifikasi senyawa organik dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan
suatu pelarut yang khusus untuk menguji suatu senyawa organik diantaranya
eter , air , larutan HCl dan lain – lain.Berdasarkan penyataan-pernyataan diatas
maka perlu dilakukan percobaan mengenai indentikasi suatu senyawa organik guna
mengetahui cara dan dapat memberi nama pada senyawa organik yang belm diketahui
namanya dengan menggunakan beberapa sampel larutan.
1.2 Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi senyawa
organik ( alkohol, fenol, aldehid, keton, dan asam karboksilat).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kimia organik adalah
senyawa yang datang dari benda hidup sehingga timbul istilah organik. Suatu
pengetahuan mengenai kimia organik tak dapat diabaikan bagi kebanyakan ilmuwan.
Misalnya, karena sistem kehidupan terutama terdiri dari air dan senyawa
organik, hampir semua bidang yang berurusan dengan tanaman, hewan, atau
mikroorganisme bergantung pada prinsip kimia organik (Sumardi, 2009).
Senyawa karbon atau yang
biasa dikenal dengan senyawa organik ialah suatu senyawa yang unsus-unsur
penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen,
sulfur, halogenj, atau fosfor. Pada awalnya senyawa karbon ini secara tidak
langsung menunjukan hubungannya dengan sistem kehidupan. Namun dalam
perkembangannya, ada senyawa organik yang tidak mempunyai hubungan dengan
sistem kehidupan. Misalnya urea yang merupakan senyawa organik dari makhluk
hidup yang berasal dari urin. Urea dapat dibuat dengan cara menguapkan garam
amonium sianat yang merupakan senyawa anorganik menjadi senyawa organik
(Siswoyo, 2009).
Etanol biasa dikenal
dengan sebutan etil alkohol, alkohol solut, alkohol murni atau alkohol saja.
Rumus molekul dari etanol itu sendiri adalah C2H5OH. Etanol
termasuk dalam alkohol primer. Sifat-Sifat Etanol dibagi menjadi 2 yaitu
berdasarkan sifat kimanya: reaksi asam basa, halogenasi, pembuatan ester,
dehidrasi, oksidasi dan pembakaran. Berdasarkan sifat
fisikanya dipengaruhi oleh: keberadaan gugus hidroksil,
pendeknya rantai karbon etanol, gugus hidroksil dapat berpartisipasi ke dalam
ikatan hidrogen, sehingga membuatnya cair dan lebih sulit menguap dari pada
senyawa organik lainnya dengan massa molekul yang sama. Etanol digunakan untuk
bahan baku industri atau pelarut (Suwono, 2011).
Metanol merupakan
cairan yang jernih, tidak berwarna, dan merupakan cairan yang mudah terbakar.
Metanol dapat dibuat dengan mereaksikan hidrogen dengan karbon monoksida atau karbon dioksida. Metanol banyak dipakai pada industri sebagai starting material pembuatan
berbagai bahan kimia, sebagai cairan pembersih kaca mobil, pembersih karburator,
antibeku, toner mesin fotokopi, dan bahan bakar. Sifat fisika dan kimia metanol
antara lain memiliki rumus molekul CH3OH, massa molar 32,04 g/mol
dan memiliki densitas 0.7918 g/cm³. Api dari metanol biasanya tidak berwarna.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati bila berada dekat metanol yang
terbakar untuk mencegah cedera akibat api yang tak terlihat (Ali, 2008).
Fenol berbentuk solid,
berbau aromatik dan tajam, tidak berwarna. Memiliki titik didih 182°C dan titik
leleh 42°C. Fenol berfungsi sebagai zat
antiseptik, zat disinfektan,Pembuatan pewarna, resin. Sifat kimia yang
paling penting dari fenol adalah bahwa tidak seperti alkohol, mereka bersifat
asam. Fenol memiliki nilai Ka sekitar 10-10 (pKa = 10), yang membuat mereka
asam lemah, jauh lebih kuat dari air tetapi jauh lebih lemah dari asam
karboksilat (Bettelheim, 2010).
Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik adalah
suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan
atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor. Salah satu
langkah untuk analisis kualitatif dari senyawa organik adalah melalui identitas
gugus fungsi. Dengan mengetahui gugus fungsi maka dapat diketahui golongan dari
senyawa organik tersebut karena setiap golongan senyawa organik mempunyai sifat
tertentu bergantung pada gugus fungsionil yang dimilikinya. Secara umum senyawa
organik yang mempunyai gugus fungsi yang sama akan mempunyai sifat yang sama (
Riswiyanto,2014).
Secara sistematika, reaksi identifikasi terhadap gugus fungsi yang
dimiliki oleh senyawa organik, dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Reaksi
identifikasi terhadap senyawa yang mempunyai ikatan rangkap antara dua atom C yang saling berikatan/senyawa
hidrokarbon tak jenuh.
2. Reaksi identifikasi terhadap senyawa
alkil halida dan aril halida.
3. .Reaksi identifikasi terhadap alkohol
dan fenol.
4.
Reaksi identifikasi terhadap asam karboksilat.
5.
Reaksi identifikasi terhadap adanya gugus karbonil.
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organik yang mengandung karbon dan
hidrogen yang dapat di bedakan atas hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak
jenuh. Alkana di golongkan sebagai senyawa hidrokarbon jenuh, sedangkan alkena,
alkuna dan senyawa aromatik termasuk senyawa hidrokarbon tak jenuh (Malik,
2014).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah :
- Alat
- Bahan
1. Botol semprot
1. Sample
2. Gelas
piala
2. 2,4-dinitrofenil hidrazin
3. Gelas
ukur 3.
FeCl3
4. Pipet tetes
4. Asam kromat
5.
Erlenmeyer 5.
Etanol 95%
6. Tabung
reaksi+rak 6.
NaOH 10%
7. Penjepit tabung reaksi 7.
Ammonium hidroksida encer
8. Pipet volume 5
ml 8.Aseton
9. Batang
pengaduk 9.
Aquadest
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Test 2,4-dinitrofenil
hidrazin (tes karakteristik aldehid dan keton)
Mengambil tabung reaksi dan memasukkan 2 ml
etanol 95%. Mentambahkan 3 tetes sample yang akan di uji ke dalam tebung reaksi
tersebut. Kedalam tabung reaksi ini dimasukkan 1 ml larutan 2,4-dinitrofenil
hidrazin dan melakukan pengojokan kuat-kuat. Jika tidak dihasilkan endapan, memanaskan
larutan tersebut dengan pemanas air selama 1 menit dan selanjutnya menambah 5
tetes air. Jika terbentuk endapan kuning sampai merah orange menunjukkan test
positif untuk adanya gugus karbonil dari keton atau aldehid.
3.2.2 Test FeCl3 (test
karakteristik untuk fenol)
Menyiapkan tabung reaksi, lalu masukkan sample yang akan diuji.
Menambahkan 5 tetes larutan FeCl3 dan melakukan penggojokan.
Jika tidak terbentuk warna menunjukkan bahwa senyawa tersebut bukan senyawa
fenol.
3.2.3 Test Asam Kromat (test karakteristik alkohol)
Menyiapkan tabung reaksi dan memasukkan 2 ml sample yang akan diuji ke
dalamnya. Menambahkan 1 ml aseton, kemudian menambahkan 1 tetes asam kromat.
Warna orange dari asam kromat akan berubah menjadi biru kehijauan atau
terbentuk endapan jika yang ditambahkan berupa alkohol primer atau sekunder.
3.2.4 Test Pereaksi Tollens
(test untuk membedakan aldehid dan keton)
Di dalam tabung reaksi dimasukkan 1 ml larutan perak nitrat 5%
selanjutnya menambahkan 1 tetes NaOH 10% dan dikocok. Menambahkan ke dalam
campuran tersebut larutan encer ammonium hidroksida hingga endapan perak
hidroksida melarut (hindari penggunaan ammonium berlebihan). Menambahkan 2
tetes larutan yang akan diuji. Kocok dan biarkan selama 10 menit, jika reaksi
tidak terjadi dalam 10 menit
memanaskan tabung reaksi di atas
penengas air selama 5 menit.
Reaksi positif akan ditunjukkan dengan
terbentuknya cermin perak pada dinding atau endapan metalik.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
No
|
Sampel
|
Percobaan
|
Hasil pengamatan
|
keterangan
|
1.
|
Test 2,4
dinitrofenilhidrazin
|
Tidak di lakukan percobaan
|
Tidak di lakukan percobaan
|
|
2.
|
Alkohol /
Fenol
|
Test FeCl3
|
Terjadi perubahan warna / Tidak terjadi endapan
|
Alkohol
(+)
Fenol (-)
|
3.
|
Test asam
kromat
|
Tidak
dilakukan percobaan
|
Tidak
dilakukan
percobaan
|
|
4.
|
Formal
dehid / Aseton
|
Test
pereaksi Tollens
|
Berubah warna hitam, tidak terbentuk lapisan perak /
Berubah warna abu abu, terbentuk lapisan perak
|
Formal
dehid (+)
Aseton (-)
|
BAB V
PEMBAHASAN
Pada
praktikum kali ini tentang identifikasi senyawa organik senyawa organik
dapat di klafikasikan sesuai dengan sifat kelarutannya dalam sejumlah pelarut
dan larutan tertentu.Dalam pengelompokkan senyawa organik diperlukan suatu
identifikasi untuk mengetahui kedekatan sifat fisik dari senyawa organik,
seperti halnya senyawa asam, basa dan lain-lain. Salah satu identifikasi yang
sederhana yang digunakan atau dilakukan adalah identifikasi berdasarkan sifat
kelarutannya. Pada percobaan yang ini ada 4 yaitu percobaan test untuk setiap
karakteristik seperti:
1. test karakteristik untuk Aldehid dan
keton (test 1,4 dinitrofenil hidrazin)
2. test karekteristik Fenol (test FeCl3)
3. test karakteristik alcohol(test asam
kromat),
4. test untuk membedakan aldehid dan
keton(test pereaksi tollens)
pada
uji sampel pertama yaitu test 1,4 dinitrofeni hidrazin ( aldehid dan keton)
tidak dilakukan percobaan. Pada uji sampel kedua yaitu test
FeCl3(test karakteristik fenol) ,siapkan tabung reaksi, lalu masukkan sample
yang akan diuji. Menambahkan 5 tetes larutan FeCl3 dan
melakukan penggojokan. Jika tidak terbentuk warna menunjukkan bahwa senyawa
tersebut bukan senyawa fenol.didapatkan hasil bahwa ketika sampel yang akan
diuji berupa fruktosa dan glukosa setelah dtambahkan atau ditetesi
FeCl3 dan dilakukan penggojokan ternyata tidak ada perubahan warna yang
menunjukan bahwa sampel tersebut bukan fenol .
Pada uji sampel ketiga yaitu Test Asam Kromat
(test karakteristik alkohol) setelah sampel dimaskan dan ditambahkan 1ml aseton
dan kemudan ditetesi asam kromat hasil yang didapat warna orange dari asam
kromat berubah menjadi biru kehijauan atau terbentuk endapan yang berarti
dapat dsimpulkan bahwa bahan yang ditambahkan merupakan atau berasal dari
alcohol primer ataupun alcohol sekunder. Sedangkan pada uji percobaan ke
empat tentang Test Pereaksi Tollens (test untuk membedakan aldehid
dan keton) tidak dilakukan percobaan.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan.
Dari pengujian alkohol
primer, sekunder atau tersier dapat digunakan beberapa reagen, diantaranya
reagen 2,4 dinitrofenilhidrazin, asam kromat, FeCl3 atau pereaksi tollens dengan melihat sifat fisika dari
senyawa alkohol tersebut. Berdasarkan salah satu hasil pengamatan, menunjukan
bahwa Fruktosa dan Glukosa merupakan alkohol
primer berdasarkan uji Asam Kromat
sedangkan Fruktosan dan Glukosa bukan Fenol bila di uji dengan FeCl3 .
6.2 Saran
Saran saya
adalah dalam praktikum ini, praktikan hendaknya memahami alat, bahan serta
langkah kerja yang digunakan sehingga kegiatan praktikum dapat berjalan dengan
baik, dan harus sungguh sungguh memperhatikan saat ko ass menjelaskan tentang cara melakukan percobaan tersebut, sehingga
tidak terjadi kesalahan pada saat praktikum berlangsung.
Daftar Pustaka
Ali,
2008. Penuntun Praktikum Kimia Umum. Universitas Bengkulu: Bengkulu.
Bettelheim.
2010.Kamus Pintar Kimia. Bandung: Publisher Eramedia.
Malik, 2014. Pengantar Kimia
Organik dan Hayati. ITB: Bandung.
Riswiyanto. 2014. Kimia Organik.
Erlangga. Jakarta.
Siswoyo. 2009. Buku penuntun praktikum kimia organik. Poltekkes Makassar:
Makassar.
Sumardi. 2009. Alkohol. Palang karaya: Universitas Palang Karaya.
Suwono. 2011. Buku penuntun praktikum kimia jilid II. FMIPA USU: Medan.
0 comments:
Post a Comment