Sunday, 3 May 2020

laporan "pH ASAM BASA dan GARAM"


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM

Disusun Oleh :
                       Nama                      : lautan
NPM                     
Prodi                     
Kelompok              : 4 (empat)
Hari/Jam                : Rabu / Pukul 12.00-14.00 WIB
Tanggal                 :23 Oktober 2018
Dosen                    : 
Ko Ass                 
ObjekPraktikum    : pH ASAM BASA dan GARAM



LABORATORIUM TEKNNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
   Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis termasuk Antoine Lavoisier secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena is tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asamasam halida, HCI, HBr, dan HI.
          Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran Kimia, tentunya juga kita berkecimprung dalam teori dan penerapan asam dan basa. Dimana asam dan basa ini selalu berhubungan dengan kehidupan sehari –hari . asam  merupakan sesuatu zat yang penting dalam kehidupan kita. Banyak kejadian di sekitar kita, bahkan di dalam tubuh kita yang melibatkan zat asam, baik melepas maupun menyerap.    
     Banyak sekali larutan disekitar kita, baik yang bersifat asam, basa maupun netral. Cara menentukan sifat asam basa larutan secara tepat yaitunmenggunakan indikator, Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalh zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam,basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin Acetumyang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam asam cuka adalah asam asetat. Basa (alakali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alakali (bereaksi dengan protein didalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian), Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat yang bersifat basa. Namun kita dilarang mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman.

1.2Tujuan Percobaan     
1.Menentukan PH larutan dengan menggunakan PH indicator universal           
2.Menghitung konsentrasi larutan dengan nilai PH tertentu

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+(ion hidrogen). Jadi pembawa sifat asam adalah ion hidrogen, sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom  yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif. (Teguh, 2010 )
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih dari 7. Dalam defenisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam cuka adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit  dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air bersih sampai benar-benar bersih.(Adam,2011).
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam,marmer, dan keramik. Reaksi anatara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) memebentuk besi (II) klorida (FeCl2). ( Teguh,2009).
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memeberi nama basa,cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. (Any,2012).
Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunannya (Tarmi,2011).
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral , disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3.Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam disebut garam asam, contohnya adlah NH4Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4.Adapun KOH, NAOH, Ca(OH)2 termasuk basa kuat (Elista, 2012).
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritmaaktivitasion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis.Skala pH bukanlah skala absolut.Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasiona(Kenan,2013).
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawanDenmarkSøren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909.Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH".Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa ph berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada kata potential.Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif(Petrucci,2014).
Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral.Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi( Hiskia,2009 ).
           Larutan asam memiliki rasa masam dan bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain). Sedangkan basa berasa agak pahit dan bersifatkaustik .Namun ada beberapa pendapat yang menjelaskan penyebab sifat asam dan basa.Pada tahun 1777, Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) mengemukakan bahwa asam mengandung unsur oksigen. Davy kemudian menyimpulkan bahwa unsur hidrogenlah yang merupakan unsur dasar asam.Kemudian tahun 1814 Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850) menyimpulkan bahwa asam adalah suatu zat yang dapat menetralkan alkali dan kedua golongan senyawa itu hanya dapat didefinisikan dalam kaitan satu dengan yang lain (Nesbah,2010).

 BAB IV
HASIL PENGAMATAN


No
Nama larutan
Ph
Golongan
Konsentrasi (molaritas)
1
H2SO4
1
Asam Kuat
0.1 M
2
HCl
1
Asam kuat
0.1 M
3
Asam Asetat
2
Asam Lemah
0.2M
4
NaOH
14
Basa kuat
0.7 M
5
Amonium Hidroksida
12
Basa Lemah
10-6 M
6
CH3COONa
9
Garam Basa Lemah Basa Kuat
0.03 M
7
NaCl
6
Asam Kuat dan BasaLemah
0.00001 M
8
N2SO3
6
Asam lemah dan Asam Kuat
0.00001 M
9             Asam Borak               5           Asam Lemah                  0.00001 M

1.H2SO4
Dik: pH larutan H2SO4=2
Dit : konsentrasi larutan H2SO4..?
Jawab: 
pH= 1
[H+]= 1- log 1= - log 0,01
                   = 10     M=0,1 M
2.HCL
Dik: pH larutan HCL= 1
Dit: konsentrasi larutan   HCL..?
Jawab:
pH= 1
[H+]= 1- log 10= - log 0,01
            = 10         M= 0,1 M
3.Asam Asetat
     Dik: pH larutan Asam Asetat= 2
           Dit:  konsentrasi larutan Asam Asetat..?
Jawab:
pH= 2
[H+]=2-log 0,2 M
4.NaOH
Dik: pH larutan NaOH= 14
Dit: konsentrasi larutan NaOH.?
Jawab: Dik: pH larutan NaOH= 11
Dit:  konsentrasi larutan NaOH..?
Jawab:
pH= 11
POH= 14- 11=3=3- log 10
[OH-]= 10-3
(10-3)2 = 10-4/ 10-5 x mg
10-6= 10-9 x mg
Mg= 103 m= 1000 M
 5. Amonium Hidroksida
          Dik: Ph Amonium Hidroksida=12
          Dit:konsentrasi amonium hidroksida...?
              Jawab:
                     pH=12
                    pOH=14-2=12
                   [OH]=0,002
                   [H+]= -log 10-0,000001
                         M  =0,000001
              
  6.CH3COONa
                 Dik: PH CH3COONa=9
                 Dit:konsentrasi CH3COONa....?
                 Jawab:
                         PH=9
                        [H+]=3-log 10=0,003
                             M=0,003
  7.NaCL
                Dik: pH larutan Garam Dapur = 7
                Dit: konsentrasi larutan Garam Dapur..?
                Jawab:
Larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang di proleh yaitu 10-7 M.
  8.N2SO3
               Dik: pH N2SO3 =6
               Dit:Konsentrasi N2SO3...?
               Jawab:
               PH=6
               [H+]= 6-log 10= -log 0,00001
               M=0,00001
     9.Asam Borak
              Dik: PH Asam Borak =5
              Dit: konsentrasi Asam Borak..?
              Jawab:
              PH=5
              [H+]=5-log 10            
              M=0,00001
 BAB V
PEMBAHASAN

           Reaksi asam-basa dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau larutan basa. Penentuan itu dilakukan dengan cara meneteskan larutan basa yang telah diketahui konsentrasiya ke dalam sejumlah larutan asam yang belum diketahui konsentrasinya atau sebaliknya. Penetesan dilakukan hingga asam dan basa tepat habis bereaksi.Waktu penambahan hingga asam dan basa tepat habis disebut titik ekuivalen.Dengan demikian, konsentrasi asam atau basa dapat ditentukan jika salah satunya sudah diketahui. Proses penetapan konsentrasi tersebut disebut titrasi asam-basa.Titrasi merupakan suatu metode untukmenentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya.
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di dalamtabung reaksi, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan. Pada laporan kali ini akan di jelaskan mengenai titrasi asam-basa.
PH asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant.Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan.
 Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.

Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada PH asam basa.
*      A.     Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva PH. Titik tengah dari kurva PH tersebut adalah “titik ekuivalent”.
*      B.     Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan. Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis.Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH.Penambahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan sesuai dengan keadaan dimanaPH dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir PH

 BAB VI
PENUTUP
 6.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan, bahwa :
1.         Dalam suatu larutan, merupakan salah satu ukuran untuk menentukan tingkat keasaman suatu larutan. Untuk menyatakan tingkat PH, seorang ahli dari Denmark, Soren lautiz memperkenalkan suatu bilangan yang sederhana. Bilangan ini diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi H+. Bilangan inidikenal dengan skala PH. Harga PH berkisar antara 1 – 14.
2.                Larutan yang dapat distandarisasikan yaitu larutan standar sekunder adalah larutan dipergunakan untuk menstandarisasi / menentukan konsentrasi larutan lain tetapi larutan standar tersebut harus distandarisasi terlebih dahulu untuk memastikan konsentrasi yang sebenarnya, contohnya pada percobaan ini adalah NaOH.
                                       
6.2 Saran
       Adapun saran saya dari pelaksanaan praktikum kita kali ini yaitu, sebagai    berikut : Sebaiknya agar alat-alat laboratorium dapat dilengkapi, supaya pada pelaksanaan praktikum tidak berganti-gantian memakai alat-alat laboratorium pada kelompok masing-masing, dan praktikum dapat berjalan dengan lancar.   Sebaiknya juga alat-alat praktikum dapat dilengkapi lagi, lalu dijaga dengan baik-baik agar tidak rusak.


 DAFTAR PUSTAKA
Adam. 2011. Kamus Pintar Kimia. Jakarta : Publisher Eramedia.
Any.2012.Kimia Larutan. Bandung : Citra Aditia Bakti.
Elista.2012.Kimia Untuk Universitas edisi keenam Jilid.1.Jakarta :Erlangga.
Hiskia.2009.Kimia Terpadu.Jakarta:Bumi Aksara.
Kenan.2013.Sains Kimia Jilid 3.Bandung. Ganesa Exact.
Nesbah.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Bengkulu: UNIB
Petrucci.1987.Kimia Dasar edisi empat jilid II. Jakarta :Erlangga.
Tarmi.2011.Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP.Jakarta:Erlangga
Teguh. 2009. IPA Terpadu Untuk SMP/MTS kelas VII. Jakarta : Erlangga
Teguh. 2010. Konsentrasi Larutan. Jakarta : Erlangga



0 comments:

Post a Comment