Sunday, 3 May 2020

laporan "UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI"


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM

Disusun Oleh:
                  Nama                        : LAUTAN
                  Npm                         
                  Prodi                         
                  Kelompok                 : 4 (Empat)
                  Hari/Jam                   : Selasa/10:00-12:00 WIB
                  Tanggal                      : 06 November 2018
                  Dosen                       
        
                  Co Ass                       
                  Objek Praktikum     : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI


LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
            Bagi setiap orang mungkin saja mereka tidak mengetahui asupan apa yang mereka makan setiap hari, sehingga sering ditemukannya dikalangan masyarakat yang tidak mengetahui tentang karbohidrat, protein dan vitamin. Maka dari itu dengan adanya praktikum kimia yang membahas Uji molekul kimia hayati, Kita yang sebelumnya tidak tahu akan menjadi tahu dan yang tahu menjadi lebih tahu tentang kandungan yang terdapat dalam makanan yang Kita konsumsi  dikehidupan sehari-hari.
            Dalam kehidupan kita sehari pasti kita memerlukan makan. Dan makanan yang kita makan tersebut tentunya banyak mengandung berbagai macam asupan gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral. Tetapi asupan yang paling sering kita makan dan masuk dalam tubuh kita adalah karbohidrat dan protein hal itu karena tanpa karbohidrat maupun protein kita bisa saja hidup , akan tetapi asupan gizi bagi diri kita sangatlah kurang.Nasi , singkong, dan tepung merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam karbohidrat di muka bumi ini. Sama halnya dengan telur , daging , susu yang juga merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam protein di muka bumi ini.
               Kebanyakan reaksi pengenalan karbohidrat dilakukan dengan adanya larutan pekat dari asam kuat. Asam ini dapat menyebabkan terjadinya hidrolisis beberapa polisakarida dan asam kuat juga dapat bereaksi dengan larutan yang mengandung monosakarida menghasilkan furfural dan turunannya. Protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui ikatan peptida. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup baik hewan maupun tumbuhan. Untuk mengetahui terdapatnya protein pada bahan makanan adalah dengan melakukan uji freaksi warna seperti uji buret, xantoprotein, millon, ninhidrin dan uji sakaguchi.
              Bagi setiap orangseperti kita tentu saja mungkin belum mengetahui dengan jelas asupan apa saja yang kita makan setiap harinya untuk memenuhi kehidupan kita, hingga badan kita bisa menjadi sedemikian rupa. Dalam diri kita sebagai orang awam pasti muncul berbgai pertanyaan dalam diri kita seperti ; apakah karbohidrat itu? apakah protein itu ?.Maka dari itu dengan adanya praktikum kimia organik ini semua pertanyaan itu dapat terjawab.Maka dari itu pada praktikum ini akan membahas tentang Uji molekul kimia hayati yaitu uji karbohidrat dan protein
         Beberapa uji yang akan dilakukan pada praktikum ini antara lain uji mollisch , dan uji fehling yang merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan karbohidrat. Serta  reaksi biuret , reaksi millon , dan reaksi nihidrin merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan protein.

1.2 Tujuan Percobaan
1.     Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat, dan lemak.
2.    Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
3.    Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.

 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

                Karbohidrat merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus umum Cn(H2O)n, dengan harga n selalu dua kali jumlah atom O, seperti pada molekul air sehingga senyawa ini seolah-olah merupakan hidrat suatu karbon. Itulah sebabnya senyawa-senyawa tersebut diberi nama karbohidrat. Karbohidrat merupakan suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Kata sakarida berasal dari kata arab yaitu “sakkar” yang artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula (Lehninger, 2012).
     Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu pilihidroksidalheda atau suatu polihidroksiketon atau senyawa yang pada hidrolisis menghasilkan senyawa itu. Fungsi utama karbohidrat dalam tubuh adalah sebagai sumber energy.Selain sebagai sumber energy, senyawa-senyawa karbohidrat memiliki kegunaan yang luas dalam bidang industry misalnya pembuatan serat pakaian, kertas, film, industrin fermentasi dsg.Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, roti, tapioca dan sebagainya.Tumbuhan membentuk karbohidrat melalui fotosintesis, jadi energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat sebenarnya berasal dari matahari (Fessenden, 2010).
Berdasarkan reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dapat digolongkan menjadi :

A. Monosakarida
Yaitu karbohidrat yang paling sederhana, yang tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis menjadi karbohidrat lain. Sifat – sifat monosakarida :
Berupa zat padat yang berwarna putih, Mudah larut dalam air,Larutannya bersifat potis aktif, yaitu atom C mengikat 4 atom C lain yang berbeda. Larutannya bereaksi positif dengan pereaksi fehling, atau pereaksi benedick ataupun dengan pereaksi tollens.Monosakarida yang paling penting adalah sebagai berikut : Glukosa : disebut juga guka anggur (karena terdapat dalam gula anggur) dan gula darah (karena terdapat dalam darah).Fruktosa : gula yang paling manis yang merupakan komponen utama dari madu. Galaktosa : aldeheksosa (Amonius, 2009).

B. Disakarida
Terbentuk dari dua molekul monosakarida, dimana ikatan yang menghubungkan unit-unit monosakarida dalam disakarida disebut glukosida. Disakarida yang penting adalah sebagai berikut : Sukrosa : terdiri dari suatu molekul glukosa dan suatu molekul fruktosa, glukosa tidak direduksi pereaksi fehling, benedick maupun pereaksi tollens. Maltosa : terdiri dari dua molekul glukosa. Maltosa tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dari hidrolisis amilum dengan pengaruh enzim atau asam. Laktosa : terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Derajat kemanisan monosakarida dan disakarida adalah sebagai berikut : Fruktosa--Glukosa --Galaktosa Maltosa Laktosa (Martin, 2009).

C. Polisakarida
Merupakan polimer dari monosakarida. Polisakarida yang penting adalah sebagai berikut :
Amilum : disebut juga pati yaitu polisakarida yang terdapat dalam tumbuhan dan merupakan hasil dari fotosintesis. Glikogen : yaitun polisakarida yang terdapat pada manusia dan hewan. Glikogen sering disebut juga gula darah. Selulosa : yaitu bagian terbesar dari frutosa.yang merupakan hasil dari fotosintesis dan digunakan oleh tumbuhan untuk membangun sel-sel tubuhnya seperti pembentukan kayu dan batang. Amilum dapat dicerna oleh manusia sedangkan selulosa tidak dapat dicerna karena manusia tidak memiliki enzim didalamn tubuhnya untuk mencerna selulosa tersebut, tetapi sebagian hewan dapat mencerna karena hewan tersebut memiliki enzim untuk mencernanya(Charles, 2013).
         
         Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi asam-asam amino.Struktur molekul protein tersusun dari asam-asam amino yang digabungkan oleh ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan yang mengkaitkan dua molekul asam amino atau ikatan yang menggabingkan dua molekul monopeptida dimana senyawa yang terbentuk disebut dipeptida. Ikatan peptida : O H – C – H –Fungsi dari protein adalah :Sebagai zat pembangun dimana dalam hal ini pembangunan maksudnya adalah penyusun utama di dalam tubuh manusia yang diartikan karena penyusun utama dari DNA adalah protein yang di wakilkan dengan polisakarida Berperan dalam pembentukan sel-sel baru karena di sel-sel baru sangat mengharapakan sumber-sumber energy yang terbaik dan selalu di dukung dengan protein karena penyusun sel yang terbaru adalah protein, dan mengganti sel-sel yang rusak. Sebagai sumber tenaga, sumber tenaga yang sangat besar dan diadakan karena adanya kebutuhan akan energi di dalam tubuh manusia (Harold,2010).
             Protein merupakan polimer dari asam amino dan merupakan sebagian besar dari tubuh manusia dan hewan tingkat tinggi. Sebagian protein merupakan penyusun tubuh, sebagian mempunyai fungsi katalis ,yang menyebabkan reaksi-reaksi tertentu dapat berlangsung baik pada kondisi tubuh. Protein disusun oleh α asam amino dengan melalui ikatan amida yang disebut ikatan peptida. Protein menurut komposisi dapat dibagi, diantaranya Protein sederhana , dan Protein konjugasi. Protein menurut pembagian fungsi , dianataranya  Protein struktur , dan Protein kotraktil (Bohinsky, 2008).


BAB III
METODOLOGI
3.1  Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
-Alat
1.Botol semprot                                7.Penjepit tabung reaksi
      2.Gelas piala 100 ml                         8.Pipet volume 5 ml
      3.Gelas ukur 10 ml dan 25 ml          9.Penangas air
4.Pipet tetes                                     10.Gelas piala 1000 ml/ 500 ml
5.Erlenmeyer                                   11.Kompor listrik/ Kompor gas
6.Tabung reaksi + rak

    -Bahan
1.Reagen ninhidrin                         10.Reagen molichs
    2.NaOH 10 M                                11.HNO3
    3.Fruktosa                                      12.H2SO4
    4.a-naftol                                        13.Reagen millon
5.Sukrosa                                       14.Fehling
6.Etanol                                         15.NaNO2 0,15 M
    7.Amilum                                       16.Fehling B
    8.Aquades                                      17.CuSO4
    9.Madu                                           18. Air bromin

  3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Uji Karbohidrat

3.2.1.1 Uji Molisch
1.Menyediakan  5 buah tabung reaksi bersih dan kering.
2. Ke dalam  masing-masing tabung menambahkan :
Tabung I           : Menambah 2 ml glukosa 2 %
Tabung II          :Menambah 2 ml fruktosa 2 %
Tabung III        : Menambah 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %
Tabung IV        : Menambah 2 ml larutan kanji ( amilum) 2 %
Tabung V          : Menambah 2 ml madu 50 % dalam air.
 3.  Ke dalam masing-masing tabung menambahkan 2 tetes reagen molisch (10 % α-naftol dalam etanol).
4.Selanjutnya, dengan hati-hati menambahkan 2 ml H2SOmelalui dinding tabung reaksi,
sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
  5.  Mengamati  perubahan yang terjadi.

3.2.2.2 Uji Fehling
     1. Mengambil  1 buah tabung reaksi, diisi dengan air suling.
     2. Menambahkan  1 ml larutan fehling A dan 1 ml fehling B ke dalam tabung reaksi yang lain.
     3. Mencampurkan  tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua.
     4.Membagi  larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).
     5.Selanjutnya :
-Tabung reaksi I            :  + 2 ml glukosa 2  %
-Tabung reaksi II          :  + 2 ml sukrosa 10  %
-Tabung reaksi III         :  + 2 ml amilum 2 %
      6.    Memanaskan  ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 60 0C,sekitar 10 menit.
7.      Mengamati  perubahan warna yang terjadi.
      8.   Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.

3.2.2. Uji Protein dan Asam Amino
      Empat larutan yang akan disiapkan oleh koass adalah: larutan putih telur, larutan susu, larutan ekstrak kaldu, dan larutan X. Menguji keempat larutan tersebut dengan uji biuret, millon, xantroprotein, sukaguchi, dan ninhidrin.
   3.2.2.1  Reaksi Biuret
1. Menyiapkan  empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Selanjutnya :
- Tabung reaksi I     :  + 2 ml putih telur+ 5 tetes CuSO0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
 -Tabung reaksi II`   :  + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
-Tabung reaksi III  :  + 2 ml ekstrak madu + 5 tetes CuSO0,05 M + 2 ml NaOH 10 M- Tabung reaksi IV  :  + 2 ml larutan amilum + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
3. mengocok tabung reaksi I-IV, dan amati apa yang terjadi.

    3.2.2.2  Reaksi Millon
1.  Menyiapkan    empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2.  Kedalam masing-masing tabung :
- Memasukan  2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
- Menambahkan 5 tetes pereaksi millon.
-  Memanaskan di atas penangas air selama 10 menit.
 - Mendinginkan  pada suhu kamar.
-  Menambahkan  5 tetes NaOH 0,15 M
- Mengamati  warna yang terjadi.

3.2.2.3 Reaksi Xantroprotein
1. Menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Kedalam masing-masing tabung :
 - Memasukkan 0.5 ml sampel seperti reaksi biuret diatas
 Menambah 0.5 ml HNO3 pekat
 Mengamati yang terjadi
 Menambahkan NaOH hingga alkalis (tes dengan lakmus)
   -Mengamati warna yang terjadi

3.2.2.4       Reaksi Ninhidrin
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering
2.  Kedalam masing-masing tabung :
- Masukkan 1 ml sampel seperti reaksi biuret diatas
- Ditambah 5 tetes pereaksi ninhidrin
- Didihkan selama 2 menit
-Amati warna yang terjadi

3.2.2.5 Reaksi Sakaguchi
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Ke dalam masing-masing tabung
-Memasukkan 3 ml sampel seperti reaksi biuret diatas
-Menambah 1 ml NaOH 10 M
-Menambahkan 2 tetes α-naftol 1% dan 4-5 tetes air bromin
-Mengamati warna yang terjadi

                                                                             BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1.1 Uji Karbohidrat ( Uji Molisch dan Uji Fehling)

No
Sampel/Contoh
Hasil Pengamatan
Uji Molisch
Uji Fehling
1
Glukosa
                    (+)
                 (+)
2
Sukrosa
                    (+)
                 (+)
3
Amilum
                    (+)
                 (-)
4
--
--
--
5
--
--
--

Kesimpulan :
Pada uji molish, terjadi perubahan warna, dan terjadi perubahan suhu dari yang suhunya normal menjadi lebih panas (hangat).
Pada uji fehling dapat dilihat terjadinya perubahan warna setelah larutan dipanaskan ± 60C. Yang positif mengandung gula pereduksi yaitu glukosa karena menghasilkan merah bata setelah dipanaskan.

4.1.2 Uji Protein dan Asam Amino
No
Uji
Putih telur
Susu
 Kaldu
Madu
1
Biuret
(-)
(+)
(-)
(-)
2
Millon
(+)
(-)
(-)
(-)
3
Xantoprotein
---
---
---
---
4
Nindhidrin
(+)
(+)
(-)
(-)
5
Sakaguchi
---
---
---
---

 Kesimpulan:
-Biuret: Susu lebih banyak mengandung protein dibandimgkan dengan putih telur, kaldu, dan madu.
-Millon: Putih telur mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan susu, kaldu, dan madu.
-Ninhidrin: Putih telur, dan susu mengandung protein dibandingkan kaldu dan madu.



 BAB V
PEMBAHASAN
                Pada percobaan pertama yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji molisch. Kami mengambil satu buah tabung reaksi yang bersih dan kering dan kemudian pada masing-masing tabung reaksi praktikan menambahkan 2 ml glukosa 2 % (tabung satu), 2 ml fruktosa 2 % (tabung dua), 2 ml sukrosa 2 % (tabung tiga), 2 ml larutan kanji 2 % (tabung empat) serta 2 ml madu 50 % (tabung lima). Pada masing-masing tabung, praktikan meneteskan kembali 2 tetes reagen molisch  yang kemudian ditetesi kembali 2 ml H2SO4 melalui dinding-dinding tabung reaksi. Hasil uji molisch yang didapatkan adalah pada glukosa (tabung satu) terbentuk lapisan warna coklat terang, pada fruktosa (tabung dua) terbentuk lapisan warna coklat gelap, pada sukrosa (tabung tiga) terbentuk lapisan warna coklat gelap, pada amium (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat yang tidak terlalu tampak serta pada madu (tabung lima) terbentuk lapisan warna coklat pekat.
            Pada percobaan kedua yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji fehling. Kami mengambil satu buah tabung reaksi yang diisi dengan air suling yang kemudianmenambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling B kedalam tabung reaksi lain.Tabungreaksi nomor satu dengan nomor dua dicampur sehingga membagi  larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi). Pada tabung reaksi yang sudah dibagi, kami menambah menambah 2 ml glukosa (tabung satu), 2 ml sukrosa 10  % (tabung dua) serta 2 ml amilum 2 % (tabung tiga). Setelah dilakukan penambahan, praktikan segera memanaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 60 0C sekitar 10 menit.Hasil uji fehling yang didapatkan adalah pada glukosa (tabung satu) terjadi perubahan warna dari yang semula biru menjadi warna orange, pada sukrosa (tabung dua) terjadi perubahan warna menjadi coklat sedangkan pada amilum (tabung tiga) terjadi dua lapisan, lapisan atas berwarna hijau toska dan lapisan bawah berwarna biru. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa glukosa dan sukrosa merupakan karbohidrat yang mengandung gula pereduksi.
                 Pada percobaan ketiga yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan reaksi biuret. Kami menyiapkan  empat tabung reaksi yang bersih dan kering yang kemudian meneteskan 2 ml putih telur + 5 tetes CuSO0,05 M + 2 ml NaOH 10 M(tabung satu), 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung dua),2 ml madu + 5 tetes CuSO0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung tiga) serta 2 ml ekstrak kaldu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung empat). Kami mengocok ke-empat tabung reaksi yang sudah ditetesi tadi. Uji biuret yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terbentuk lapisan warna ungu tua, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna ungu tua, pada ekstrak kaldu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna biru keunguan serta pada lautan madu (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat keunguan. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa susu mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan ekstrak kaldu, putih telur dan madu.
                 Pada percobaan keempat yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan reaksi millon.Kami menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung rekasi,kami memasukan  2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas, pada tabung reaksi yang telah dimasukkan ditambahkankembali 5 tetes pereaksi millon. Kami memanaskan tabung reaksi yang telah ditetesi di atas penangas air selama 10 menit yang kemudian mendinginkan  pada suhu kamar.Setelah pendinginan selesai maka praktikan kembali menambahkan  5 tetes NaOH 0,15 M. Uji millon yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terbentuk lapisan warna ungu pekat, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna ungu muda, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna bening sedikit keunguan serta pada kaldu (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat keunguan. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur mengandung proteinlebih banyak dari susu, kaldu, dan madu.
            Pada percobaan kelima yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan Xantopprotein. Pada percobaan ini terdapat permasalahan dimana zat yang diperlukan tidak ada maka percobaan ini ditiadakan oleh Co ass praktikum.
               Pada percobaan keenam yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan reaksi ninhidrin.Kami menyiapkan  empat tabung reaksi yang bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung,kami memasukan  1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas dan melakukan penambahan kembali 5 tetes pereaksi Ninhidrin.Kami memanaskan ke-empat tabung reaksi  selama 2 menit. Uji ninhidrin yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terbentuk lapisan putih yang kental / pekat, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna putih yang sangat kental, pada ekstrak madu (tabung empat) terbentuk lapisan warna putih yang jernih dari yang sebelumnya serta pada ekstrak kaldu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna coklat dan mengendap. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur, dan susu mengandung banyak protein dibandingkan pada ekstrak kaldu, dan madu tidak ada.
               Pada percobaan ketujuh yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan uji sakaguchi. Pada percobaan ini terdapat terdapat permasalahan dimana zat yang diperlukan tidak ada maka percobaan ini ditiadakan oleh Co ass pembimbing praktikum.



 BAB VI
PENUTUP

6.1  Kesimpulan
1. Sifat fisis karbohidrat monosakarida dan aligosakarida adalah dapat larut dalam air maupun etanol tetapi karbohidrat jenis ini tidak dapat larut dalam cairan organik, sedangkan sifat kimia dari monosakarida adalah suatu bentuk molekul yang sudah tidak dapat diuraikan atau dipecah kedalam bentuk yang lebih kecil lagi dan oligosakarida memiliki sifat kimia dimana terbentuk dari gabungan molekul sakarida. Sifat kimia protein merupakan senyawa berat miolekul antara ribuan hingga jutaan satuan (g/mol).

2. struktur karbohidrat adalah pada senyawa yng termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus OH, gugus aldehid atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain memppunyai hubungan dengan sifat fisika kimia juga mempunyai hubungan dengan sifat fisika yang dapat dilihat dari aktivitas optik.

3. Uji sederhana yang dapat dilakukan untuk uji molekul hayati adalah pada uji karbohidrat dapat dilakukan dengan uji fehling, sedangkan pada uji protein dan asam amino dapat dilakukan dengan reaksi biuret, millon, xantroprotein, dan reaksi sakaguchi

6.2 Saran  
      Saran saya adalah, untuk teman teman semua agar lebih kompak dalam melakukan praktikum, agar tidak hanya satu orang yang hanya melakukan praktikium tersebut. Dan untuk kakak co ass untuk tidak menggabungkan dengan shift yang lain, karena mengakibatkan tidak konmdusif.


 DAFTAR PUSTAKA
Amonius. 2009. Uji Molekul Hayati. Jakarta: Erlangga.
Bohinsky. 2008.Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Charles. 2013. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Wanandi SI, Penerjemah: Jakarta.
Fessenden. 2010. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Harold. 2010. Karbohidrat dan Uji Karbohidrat. Jakarta: Bumi Aksara.
Lehninger. 2012. Kimia Organik dan Biokimia. Jakarta: CGI Kedokteran.
Martin. 2008. Uji Karbohidrat. Medan: MIPA USU.


0 comments:

Post a Comment