LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM
Disusun
Oleh:
Nama : LAUTAN
Npm :
Prodi :
Kelompok : 4 (Empat)
Hari/Jam : Selasa/10:00-12:00 WIB
Tanggal : 06 November 2018
Dosen :
Co Ass :
Objek
Praktikum : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Bagi setiap orang mungkin saja mereka tidak
mengetahui asupan apa yang mereka makan setiap
hari, sehingga sering
ditemukannya dikalangan masyarakat yang tidak mengetahui tentang karbohidrat,
protein dan vitamin. Maka dari itu dengan adanya praktikum
kimia yang membahas Uji molekul kimia hayati, Kita yang sebelumnya tidak tahu akan menjadi tahu dan yang tahu menjadi lebih tahu tentang kandungan yang
terdapat dalam makanan yang Kita konsumsi dikehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan kita sehari pasti
kita memerlukan makan. Dan makanan yang kita makan tersebut tentunya banyak
mengandung berbagai macam asupan gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral. Tetapi asupan yang paling sering kita makan dan masuk dalam
tubuh kita adalah karbohidrat dan protein hal itu karena tanpa karbohidrat maupun protein kita bisa saja hidup , akan tetapi asupan gizi bagi diri kita sangatlah
kurang.Nasi , singkong, dan tepung merupakan
beberapa macam dari sekian banyak macam karbohidrat di muka bumi ini. Sama halnya dengan telur , daging , susu yang juga
merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam protein di muka bumi ini.
Kebanyakan reaksi pengenalan karbohidrat
dilakukan dengan adanya larutan pekat dari asam kuat. Asam ini dapat menyebabkan
terjadinya hidrolisis beberapa polisakarida dan asam kuat juga dapat bereaksi
dengan larutan yang mengandung monosakarida menghasilkan furfural dan
turunannya. Protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui ikatan
peptida. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup baik hewan maupun
tumbuhan. Untuk mengetahui terdapatnya protein pada bahan makanan adalah dengan
melakukan uji freaksi warna seperti uji buret, xantoprotein, millon, ninhidrin
dan uji sakaguchi.
Bagi setiap orangseperti kita tentu saja mungkin belum mengetahui dengan jelas asupan
apa saja yang kita makan
setiap harinya untuk memenuhi
kehidupan kita, hingga badan kita bisa menjadi
sedemikian rupa. Dalam diri kita sebagai orang awam pasti muncul berbgai
pertanyaan dalam diri kita seperti ; apakah
karbohidrat itu? apakah protein itu ?.Maka dari itu dengan adanya praktikum kimia organik ini
semua pertanyaan itu dapat terjawab.Maka dari itu pada praktikum ini akan membahas tentang Uji molekul kimia hayati yaitu uji
karbohidrat dan protein
Beberapa
uji yang akan dilakukan pada praktikum ini antara lain uji mollisch , dan uji fehling yang merupakan
dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji
kandungan karbohidrat. Serta reaksi biuret ,
reaksi millon , dan reaksi nihidrin merupakan dua pengujian dari sekian banyak
pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan protein.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat, dan lemak.
2. Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
3. Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat
merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus umum Cn(H2O)n, dengan harga n
selalu dua kali jumlah atom O, seperti pada molekul air sehingga senyawa ini
seolah-olah merupakan hidrat suatu karbon. Itulah sebabnya senyawa-senyawa
tersebut diberi nama karbohidrat. Karbohidrat merupakan suatu senyawa
organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Kata sakarida
berasal dari kata arab yaitu “sakkar” yang artinya gula. Karbohidrat sederhana
mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula (Lehninger, 2012).
Melihat struktur
molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu
pilihidroksidalheda atau suatu polihidroksiketon atau senyawa yang pada
hidrolisis menghasilkan senyawa itu. Fungsi utama karbohidrat dalam tubuh
adalah sebagai sumber energy.Selain sebagai sumber energy, senyawa-senyawa
karbohidrat memiliki kegunaan yang luas dalam bidang industry misalnya
pembuatan serat pakaian, kertas, film, industrin fermentasi dsg.Karbohidrat
dapat diperoleh dari nasi, roti, tapioca dan sebagainya.Tumbuhan membentuk
karbohidrat melalui fotosintesis, jadi energi kimia yang tersimpan dalam
karbohidrat sebenarnya berasal dari matahari (Fessenden, 2010).
Berdasarkan
reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dapat digolongkan menjadi :
A. Monosakarida
Yaitu
karbohidrat yang paling sederhana, yang tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis
menjadi karbohidrat lain. Sifat – sifat monosakarida :
Berupa zat padat
yang berwarna putih, Mudah larut dalam air,Larutannya bersifat potis aktif,
yaitu atom C mengikat 4 atom C lain yang berbeda. Larutannya bereaksi positif
dengan pereaksi fehling, atau pereaksi benedick ataupun dengan pereaksi
tollens.Monosakarida yang paling penting adalah sebagai berikut : Glukosa
: disebut juga guka anggur (karena terdapat dalam gula anggur) dan gula darah
(karena terdapat dalam darah).Fruktosa : gula yang paling manis yang merupakan
komponen utama dari madu. Galaktosa : aldeheksosa (Amonius, 2009).
B. Disakarida
Terbentuk dari
dua molekul monosakarida, dimana ikatan yang menghubungkan unit-unit
monosakarida dalam disakarida disebut glukosida. Disakarida yang penting adalah
sebagai berikut : Sukrosa : terdiri dari suatu molekul glukosa dan suatu
molekul fruktosa, glukosa tidak direduksi pereaksi fehling, benedick maupun
pereaksi tollens. Maltosa : terdiri dari dua molekul glukosa. Maltosa tidak
terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dari hidrolisis amilum dengan pengaruh
enzim atau asam. Laktosa : terdiri dari satu molekul glukosa dan satu
molekul galaktosa. Derajat kemanisan monosakarida dan disakarida adalah
sebagai berikut : Fruktosa--Glukosa --Galaktosa Maltosa –Laktosa (Martin, 2009).
C. Polisakarida
Merupakan
polimer dari monosakarida. Polisakarida yang penting adalah sebagai berikut :
Amilum : disebut
juga pati yaitu polisakarida yang terdapat dalam tumbuhan dan merupakan hasil
dari fotosintesis. Glikogen : yaitun polisakarida yang terdapat pada
manusia dan hewan. Glikogen sering disebut juga gula darah. Selulosa :
yaitu bagian terbesar dari frutosa.yang merupakan hasil dari fotosintesis dan
digunakan oleh tumbuhan untuk membangun sel-sel tubuhnya seperti pembentukan
kayu dan batang. Amilum dapat dicerna oleh manusia sedangkan selulosa
tidak dapat dicerna karena manusia tidak memiliki enzim didalamn tubuhnya untuk
mencerna selulosa tersebut, tetapi sebagian hewan dapat mencerna karena hewan
tersebut memiliki enzim untuk mencernanya(Charles, 2013).
Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi asam-asam amino.Struktur molekul protein tersusun dari
asam-asam amino yang digabungkan oleh ikatan peptida. Ikatan peptida
adalah ikatan yang mengkaitkan dua molekul asam amino atau ikatan yang
menggabingkan dua molekul monopeptida dimana senyawa yang terbentuk disebut dipeptida. Ikatan
peptida : O H – C – H –. Fungsi dari
protein adalah :Sebagai zat pembangun dimana dalam hal ini pembangunan
maksudnya adalah penyusun utama di dalam tubuh manusia yang diartikan karena
penyusun utama dari DNA adalah protein yang di wakilkan dengan polisakarida
Berperan dalam pembentukan sel-sel baru karena di sel-sel baru sangat
mengharapakan sumber-sumber energy yang terbaik dan selalu di dukung dengan
protein karena penyusun sel yang terbaru adalah protein, dan mengganti sel-sel
yang rusak. Sebagai sumber tenaga, sumber tenaga yang sangat besar dan
diadakan karena adanya kebutuhan akan energi di dalam
tubuh manusia (Harold,2010).
Protein merupakan polimer dari asam amino dan merupakan
sebagian besar dari tubuh manusia dan hewan tingkat tinggi. Sebagian protein merupakan
penyusun tubuh, sebagian mempunyai fungsi katalis ,yang menyebabkan
reaksi-reaksi tertentu dapat berlangsung baik pada kondisi tubuh. Protein
disusun oleh α asam amino dengan melalui ikatan amida yang disebut ikatan
peptida. Protein menurut
komposisi dapat dibagi, diantaranya Protein sederhana , dan Protein konjugasi.
Protein menurut pembagian fungsi , dianataranya Protein struktur ,
dan Protein kotraktil (Bohinsky, 2008).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah :
-Alat
1.Botol semprot 7.Penjepit
tabung reaksi
2.Gelas piala 100 ml 8.Pipet volume 5 ml
3.Gelas ukur 10 ml dan 25 ml
9.Penangas air
4.Pipet tetes 10.Gelas
piala 1000 ml/ 500 ml
5.Erlenmeyer 11.Kompor
listrik/ Kompor gas
6.Tabung reaksi + rak
-Bahan
1.Reagen ninhidrin 10.Reagen molichs
2.NaOH
10 M 11.HNO3
3.Fruktosa 12.H2SO4
4.a-naftol 13.Reagen
millon
5.Sukrosa
14.Fehling
6.Etanol
15.NaNO2 0,15 M
7.Amilum
16.Fehling B
8.Aquades 17.CuSO4
9.Madu 18.
Air bromin
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Uji Karbohidrat
3.2.1.1 Uji Molisch
1.Menyediakan 5
buah tabung reaksi bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung menambahkan :
Tabung I : Menambah 2 ml glukosa 2 %
Tabung
II :Menambah 2 ml fruktosa 2 %
Tabung
III : Menambah 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %
Tabung
IV : Menambah 2 ml larutan kanji ( amilum) 2 %
Tabung
V : Menambah 2 ml madu 50 % dalam air.
3. Ke dalam masing-masing tabung menambahkan 2 tetes reagen molisch (10 %
α-naftol dalam etanol).
4.Selanjutnya,
dengan hati-hati menambahkan 2 ml H2SO4 melalui
dinding tabung reaksi,
sehingga
terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
5. Mengamati perubahan
yang terjadi.
3.2.2.2 Uji Fehling
1. Mengambil 1 buah tabung reaksi, diisi dengan air suling.
2. Menambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml fehling B ke dalam
tabung reaksi yang lain.
3. Mencampurkan tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua.
4.Membagi larutan
nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).
5.Selanjutnya :
-Tabung reaksi
I : +
2 ml glukosa 2 %
-Tabung reaksi
II : + 2
ml sukrosa 10 %
-Tabung reaksi
III : + 2 ml amilum
2 %
6. Memanaskan ketiga
tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 60 0C,sekitar
10 menit.
7. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
8. Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.
3.2.2. Uji Protein dan Asam Amino
Empat
larutan yang akan disiapkan oleh koass adalah: larutan putih telur, larutan
susu, larutan ekstrak kaldu, dan larutan X. Menguji keempat larutan tersebut
dengan uji biuret, millon, xantroprotein, sukaguchi, dan ninhidrin.
3.2.2.1 Reaksi Biuret
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Selanjutnya :
- Tabung reaksi
I : + 2 ml putih telur+ 5 tetes CuSO4 0,05
M + 2 ml NaOH 10 M
-Tabung reaksi
II` : + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05
M + 2 ml NaOH 10 M
-Tabung reaksi III : + 2 ml
ekstrak madu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M- Tabung reaksi
IV : + 2 ml larutan amilum + 5 tetes CuSO4 0,05
M + 2 ml NaOH 10 M
3. mengocok tabung reaksi I-IV, dan amati apa yang terjadi.
3.2.2.2 Reaksi Millon
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan
kering.
2. Kedalam masing-masing tabung :
- Memasukan 2 ml
sampel seperti reaksi biuret di atas
- Menambahkan 5
tetes pereaksi millon.
- Memanaskan di
atas penangas air selama 10 menit.
- Mendinginkan pada suhu kamar.
- Menambahkan 5
tetes NaOH 0,15 M
- Mengamati warna
yang terjadi.
3.2.2.3 Reaksi Xantroprotein
1. Menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Kedalam masing-masing tabung :
- Memasukkan 0.5 ml sampel seperti reaksi
biuret diatas
- Menambah 0.5 ml HNO3 pekat
- Mengamati yang terjadi
- Menambahkan NaOH hingga alkalis (tes dengan lakmus)
-Mengamati warna yang terjadi
3.2.2.4 Reaksi Ninhidrin
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Kedalam masing-masing tabung :
- Masukkan 1 ml sampel
seperti reaksi biuret diatas
- Ditambah 5 tetes
pereaksi ninhidrin
- Didihkan selama 2
menit
-Amati warna yang terjadi
3.2.2.5 Reaksi Sakaguchi
1. Menyiapkan empat
tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Ke dalam masing-masing
tabung
-Memasukkan 3 ml sampel seperti reaksi biuret diatas
-Menambah 1 ml NaOH 10 M
-Menambahkan 2 tetes α-naftol 1% dan 4-5 tetes air
bromin
-Mengamati warna yang terjadi
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1.1 Uji Karbohidrat
( Uji Molisch dan Uji Fehling)
No
|
Sampel/Contoh
|
Hasil Pengamatan
|
|
Uji Molisch
|
Uji Fehling
|
||
1
|
Glukosa
|
(+)
|
(+)
|
2
|
Sukrosa
|
(+)
|
(+)
|
3
|
Amilum
|
(+)
|
(-)
|
4
|
--
|
--
|
--
|
5
|
--
|
--
|
--
|
Kesimpulan :
Pada uji molish, terjadi
perubahan warna, dan terjadi perubahan suhu dari yang suhunya normal menjadi
lebih panas (hangat).
Pada uji fehling dapat dilihat
terjadinya perubahan warna setelah larutan dipanaskan ± 600 C. Yang positif mengandung gula pereduksi yaitu glukosa karena menghasilkan
merah bata setelah dipanaskan.
4.1.2 Uji Protein dan
Asam Amino
No
|
Uji
|
Putih telur
|
Susu
|
Kaldu
|
Madu
|
1
|
Biuret
|
(-)
|
(+)
|
(-)
|
(-)
|
2
|
Millon
|
(+)
|
(-)
|
(-)
|
(-)
|
3
|
Xantoprotein
|
---
|
---
|
---
|
---
|
4
|
Nindhidrin
|
(+)
|
(+)
|
(-)
|
(-)
|
5
|
Sakaguchi
|
---
|
---
|
---
|
---
|
-Biuret: Susu lebih
banyak mengandung protein dibandimgkan dengan putih telur, kaldu, dan madu.
-Millon: Putih telur
mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan susu, kaldu, dan madu.
-Ninhidrin: Putih
telur, dan susu mengandung protein dibandingkan kaldu dan madu.
PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama yaitu uji karbohidrat
dengan menggunakan uji molisch. Kami mengambil satu buah tabung reaksi yang
bersih dan kering dan kemudian pada masing-masing tabung reaksi praktikan
menambahkan 2 ml glukosa 2 % (tabung satu), 2 ml fruktosa 2 % (tabung dua), 2
ml sukrosa 2 % (tabung tiga), 2 ml larutan kanji 2 % (tabung empat) serta 2 ml madu
50 % (tabung lima). Pada masing-masing tabung, praktikan meneteskan kembali 2
tetes reagen molisch yang kemudian
ditetesi kembali 2 ml H2SO4 melalui dinding-dinding tabung reaksi. Hasil uji
molisch yang didapatkan adalah pada glukosa (tabung satu) terbentuk lapisan
warna coklat terang, pada fruktosa (tabung dua) terbentuk lapisan warna coklat
gelap, pada sukrosa (tabung tiga) terbentuk lapisan warna coklat gelap, pada
amium (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat yang tidak terlalu tampak
serta pada madu (tabung lima) terbentuk lapisan warna coklat pekat.
Pada percobaan kedua yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji fehling.
Kami mengambil satu buah tabung reaksi yang diisi dengan air suling yang
kemudianmenambahkan 1 ml
larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling B kedalam tabung reaksi lain.Tabungreaksi nomor satu dengan
nomor dua dicampur
sehingga membagi larutan
nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi). Pada tabung reaksi yang sudah dibagi, kami menambah menambah 2 ml glukosa (tabung satu), 2 ml sukrosa 10 % (tabung dua) serta 2 ml amilum 2 % (tabung tiga). Setelah dilakukan penambahan,
praktikan segera memanaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 60 0C sekitar
10 menit.Hasil uji
fehling yang didapatkan adalah pada glukosa (tabung satu) terjadi perubahan
warna dari yang semula biru menjadi warna orange, pada sukrosa (tabung dua)
terjadi perubahan warna menjadi coklat sedangkan pada amilum (tabung tiga)
terjadi dua lapisan, lapisan atas berwarna hijau toska dan lapisan bawah
berwarna biru. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa glukosa dan sukrosa
merupakan karbohidrat yang mengandung gula pereduksi.
Pada percobaan ketiga yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan reaksi biuret. Kami menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering yang kemudian meneteskan 2 ml putih
telur + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M(tabung satu), 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05
M + 2 ml NaOH 10 M (tabung dua),2 ml madu + 5
tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung tiga)
serta 2 ml ekstrak kaldu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung empat). Kami mengocok ke-empat tabung reaksi yang sudah
ditetesi tadi. Uji biuret yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu)
terbentuk lapisan warna ungu tua, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna
ungu tua, pada ekstrak kaldu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna biru
keunguan serta pada lautan madu (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat
keunguan. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa susu mengandung lebih
banyak protein dibandingkan dengan ekstrak kaldu, putih telur dan madu.
Pada percobaan keempat yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan reaksi millon.Kami menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung rekasi,kami memasukan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas, pada tabung reaksi yang telah dimasukkan ditambahkankembali 5 tetes pereaksi millon. Kami memanaskan tabung reaksi yang telah ditetesi di atas
penangas air selama 10 menit yang kemudian mendinginkan pada suhu kamar.Setelah pendinginan
selesai maka praktikan kembali menambahkan 5
tetes NaOH 0,15 M. Uji millon yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terbentuk
lapisan warna ungu pekat, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna ungu
muda, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna bening sedikit
keunguan serta pada kaldu (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat
keunguan. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur mengandung
proteinlebih banyak dari susu, kaldu, dan madu.
Pada percobaan kelima yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan Xantopprotein. Pada
percobaan ini terdapat permasalahan dimana zat yang diperlukan tidak ada maka
percobaan ini ditiadakan oleh Co ass praktikum.
Pada percobaan keenam yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan reaksi ninhidrin.Kami
menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih
dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung,kami memasukan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas dan melakukan penambahan kembali 5 tetes pereaksi
Ninhidrin.Kami memanaskan ke-empat tabung reaksi selama 2 menit. Uji ninhidrin yang didapat adalah
pada putih telur (tabung satu) terbentuk lapisan putih yang kental / pekat,
pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna putih yang sangat kental, pada
ekstrak madu (tabung empat) terbentuk lapisan warna putih yang jernih dari yang
sebelumnya serta pada ekstrak kaldu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna
coklat dan mengendap. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur,
dan susu mengandung banyak protein dibandingkan pada ekstrak kaldu, dan madu
tidak ada.
Pada percobaan ketujuh yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan uji sakaguchi. Pada
percobaan ini terdapat terdapat permasalahan dimana zat yang diperlukan tidak
ada maka percobaan ini ditiadakan oleh Co ass pembimbing praktikum.
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Sifat fisis karbohidrat
monosakarida dan aligosakarida adalah dapat larut dalam air maupun etanol
tetapi karbohidrat jenis ini tidak dapat larut dalam cairan organik, sedangkan
sifat kimia dari monosakarida adalah suatu bentuk molekul yang sudah tidak dapat
diuraikan atau dipecah kedalam bentuk yang lebih kecil lagi dan oligosakarida
memiliki sifat kimia dimana terbentuk dari gabungan molekul sakarida. Sifat
kimia protein merupakan senyawa berat miolekul antara ribuan hingga jutaan
satuan (g/mol).
2. struktur karbohidrat adalah pada senyawa yng
termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus OH, gugus aldehid atau
gugus keton. Struktur karbohidrat selain memppunyai hubungan dengan sifat
fisika kimia juga mempunyai hubungan dengan sifat fisika yang dapat dilihat
dari aktivitas optik.
3. Uji sederhana yang dapat dilakukan untuk uji molekul
hayati adalah pada uji karbohidrat dapat dilakukan dengan uji fehling,
sedangkan pada uji protein dan asam amino dapat dilakukan dengan reaksi biuret,
millon, xantroprotein, dan reaksi sakaguchi
6.2 Saran
Saran saya
adalah, untuk teman teman semua agar lebih kompak dalam melakukan praktikum,
agar tidak hanya satu orang yang hanya melakukan praktikium tersebut. Dan untuk
kakak co ass untuk tidak menggabungkan dengan shift yang lain, karena
mengakibatkan tidak konmdusif.
Amonius. 2009. Uji Molekul Hayati. Jakarta: Erlangga.
Bohinsky. 2008.Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Charles. 2013. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Wanandi
SI, Penerjemah: Jakarta.
Fessenden. 2010.
Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Harold. 2010. Karbohidrat dan Uji Karbohidrat.
Jakarta: Bumi Aksara.
Lehninger. 2012.
Kimia Organik dan Biokimia. Jakarta:
CGI Kedokteran.
Martin. 2008. Uji Karbohidrat. Medan: MIPA USU.
0 comments:
Post a Comment