Disusun
Oleh :
Nama : lautan
NPM. :
Prodi :
Kelompok : 4 (empat)
Hari/Jam : Rabu / Pukul 12.00-14.00 WIB
Tanggal :17 September 2018
LABORATORIUM
TEKNNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Laboratorium adalah tempat untuk melakukan segala aktivitas penelitian
atau percobaan. Melakukan percobaan di laboratorium tidak bisa lepas dari
penggunaan alat alatdan zat zat kimia, baik yang berbahaya maupun yang aman
bagi manusia. Untuk itulah perlu pengenalan atau pemahaman untuk alat alat dan
bahan bahan zat kimia, selain mendukung keselamatan para praktikan juga bisa
melakukan percobaan.
Pengenalan alat-alat pratikum penting dilakukan guna untuk keselamatan
kerja dalam melakukan proses penelitian.Pengenalan alat pratikum juga membantu
mahasiswa untuk mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat itu sendiri, sehingga
tahu cara menggunakan dengan teknik dan prosedur yang benar.Alat pratikum juga
berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka dari itu
penting dalam memperkenalkan alat-alat pratikum.Supaya kita dapat meminimalisir
kesalahan yang terjadi.
Dalam pratikum pengenalan alat-alat
laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan di jelaskan secara detail mengenai
fungsi dan spesifikasi masing masing alat tersebut.Pada umumnya kebersihan dari
alat dapat mempengaruhi hasil pratikum .Apabila alat yang akan digunakan
tersebut tidak bersih,maka akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan ,misalnya
pada alat tersebut masih ada zat kimia ,maka zat tersebut dapat saja bereaksi
dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam
pratikum.Jadi dalam memahami alat-alat laboratorium sangatlh penting untuk
berjalannya sebuah pratikum.
Mengingat betapa pentingnya pengenalan
dan pengetahuan prosedur penggunaan peralatan laboratorium, maka pengenalan
alat laboratorium sangat penting agar setiap praktikum dapat berjalan dengan
lancar dengan data yang akurat tanpa terjadi kecelakaan atau hal yang tidak di
inginka
1.2Tujuan
1.Mahasiswa mengetahui nama dan
fungsi alat alat laboratorium
2.Mahasiswa mengetahui jenis,
sifat, dan fungsi zat kimia
3.Mahasiswa mengetahui cara
penggunaan beberapa alat alat laboratorium
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Saat melakukan
pengamatan,terutama jika hasil yang diharapkan berupa data kuantatif,dibutuhkan
ketelitian yang sangat tinggi .Sering kita membutuhkan alat bantu untuk
mendapatkan ketelitian yang diharapkan.Peralatan yang digunakan dalam
pengamatan biasanya digunakan untuk mengukur atau mengamati objek-objek yang
ukurannya tidak dapat diamati langsung oleh indera manusia.Pengunaan alat-alat
pengamatan harus dilakukan secara hati-hati agar dapat digunakan dalam jangka
waktu yang lama,terutama peralatan laboratorium.Dalam menggunakan peralatan
laboratorium kamu harus memiliki keterampilan,kecermatan ,dan ketelitian agar
diperoleh data yang akurat.Untuk itu ,kita perlu mengenali bagian bagian dan
cara kerja dari alat tersebut.Berikut akan disampaikan beberapa alat yang
sering digunakan dalam pengamatan dan pratikum (puspita,2009).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari
pengajaran sains.Bekerja dilaboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan
benda nyata dan juga mengamati perubahan yang diamati.Ketika sains bergerak
melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang
memungkinkan penjelasan dan peramalan ,pengalaman secara dekat adalah titik
awal untuk untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori.Sehingga praktik
laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang ensensial dalam pengajaran
sains sebagai produk ini (wahyudi,2011).
Pengenalan alat-alat pratikum penting dilakukan guna
keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian.Selain itu juga pengenalan
alat pratikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alt
tersebut.Alat-alat pratikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun
pratikum terutama dalam proses pratikum kimia banyak sekali alat-alat yang
digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun
proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam presedur
pemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar penggunaan
alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan
benar,sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin hal
ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar.Data data
yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (hokayuruke,2013).
Pada dasarnya setiap alat alat laboratorium memiliki nama
yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang
berlangsung katika alat dignakan. Beberapa kegunaan alat dapat dapat dikenali
berdasarkan namanya, penamaan alat alat yang berfungsi mengukur biasanya
diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofometer.
Alat alat pengukur disertai dengan akhiran graph, seperti termograph, barograph
dan lain lain (Moningka, 2011).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena
tidak mungkin semua fufngsi di utarakan dalam melakukan kegiatan di
laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat alat laboratorium, penulisan
alat alat diurut sesuai dengan abajad. Agar supaya alat alat laboratorium dapat
digunakan dalam waktu yang relatif lamadalam keadaan baik, perlu pemeliharaan
dan penyimpanan yang memadai (Koesmadji, 2015).
Alat alat laboratorium yang digunakan
dalam percobaan dalam percobaan bermacam macam diantaranya pembakar gas,
pemanas air, kaki tiga , segitiga porselein, kasa, kasa, gegep dan yang lain.
Selain itu juga digunakan alat alat gelas. Sebelum digunakan alat alat gelas
harus terlebih dahulu di periksa dan di bersihkan. Alat alat gelas diantaranya
gelas piala, erlenmeyer, labu ukur, gelas ukur, dan masih banyak lagi. Alat
alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing masing yang berguna
untuk memudahkan praktikum (Subarto, 2011).
Untuk suatu kegiatan percobaan,
penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat
alat laboratorium dapat memengaruhi hasil yang akan di dapat. Oleh karena itu
harus diberikan pelatihan tentang penggunaan alat alat tersebut. Penggunaan
alat alat laboratorium haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan tersebut
dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi kesalahan maka akan
memengaruhi hasil yang di peroleh (Riadi, 2013).
Laboratorium adalah
tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.
Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut secara terkendali. Untuk mengendalikannya segala macam kegiatan yang
ada didalamnya, suatu laboratorium biasanya dilengkapi dengan suatu tata
tertib, yang harus diikuti untuk menjaga keselamatan dari para pekerja
laboratorium (Pearce, 2014).
BAB III
METHODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Gelas Piala 18.Corong
2. Erlemeyer 19.Rak Tabung Reaksi
3. Labu Ukur 20.Penjepit Tabung Reaksi
4. Petridish
21.Statif
dan Klem
5. Gelas Ukur 22.Sikat Tabung Reaksi
6. Kaca Arloji 23.Segitiga
7. Tabung Reaksi 24.Bola Hisap
8. Cawan Penguap 25.Lampu Spritus
9. Mortal 26.Kaki tiga
10.Krush 27.Botol semprot
11.Pipet Tetes 28.Kawat Kasa
12.Pipet Volum 29.Klem Utilitas
13.Pipet Gondok 30.Oven
14.Batang Pengaduk 31.Tanur
15.Sudip 32.Hot Plate
16.Corong Pisah 33.Timbangan Analitis
17.Desikator
34. Buret
3.2 Cara Kerja
1.Memperhatikan alat alat laboratorium di atas meja
laboratorium.
2.Mendengar serta memperhatikan koas yang sedang mengenalkan
alat-alat laboratorium.
3.Menuliskan fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut
dibuku panduan pratikum kimia sesuai yang dijelaskan oleh koas.
4.Mengumpulkan buku
panduan pratikum kepada koas untuk ditandatangani.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
No
|
Nama Alat
|
Gambar
|
Fungsi
|
1
|
Gelas Piala
|
Tempat menyimpan larutan,memanaskan
larutan kimia,menguapkan solven atau prlarut dan untuk melekatkan pelarut
|
|
2.
|
Erlemeyer
|
Tempat mereaksikan zat dan
mencampurkan zat ,untuk zat yang akan dititrasi
|
|
3.
|
Labu Ukur
|
Tempat pembuatan larutan,dan
mengencerkan larutan
|
|
4.
|
Petridish
|
Tempat menggembangbiakan mikroba
|
|
5.
|
Gelas Ukur
|
Untuk mengukur volume larutan
|
|
6.
|
Kaca Arloji
|
Wadah untuk menimbang
|
|
7.
|
Tabung Reaksi
|
Untuk mereaksikan dua zat atau
lebih dalam skala yang kecil
|
|
8.
|
Cawan Penguap
|
Untuk mengeringkan suatu bahan
dalam oven dan desikator
|
|
9.
|
Mortal
|
Menghasilkan zat yang masih
bersifat padat atau kristal
|
|
10.
|
Krush
|
Tempat dari persolven yang bersifat
ingat,yang digunakan untuk memanaskan logam-logam.misalnya dalam analisa
kandungan abu suatu logam
|
|
11.
|
Pipet Tetes
|
Untuk meneteskan dan mengambil
larutan dalam jumlah kecil
|
|
12.
|
Pipet Volum
|
Untuk mengukur volume larutan
|
|
13.
|
Pipet Gondok
|
Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tertenu
|
|
14.
|
Btang Pengaduk
|
Untuk mengocok atau mengaduk suatu
baik yang akan direaksikan maupun ketika reaksi sementara berlangsung
|
|
15.
|
Sudip
|
Untuk mengambil bahan-bahan kimia
dalam bentuk padatan misalnya dalam bentuk kristal.Untuk zat-zat yang
bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak
reaksi dengan logam dapat digunakan spatula logam
|
|
16.
|
Corong Pisah
|
Untuk memisahkan 2 larutan yang
tidak tercampur karena adanya perbedaan masa jenis dan untuk proses ekstraksi
|
|
17.
|
Desikator
|
Untuk menyimpan bahan-bahan yang
harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dal laboratorium
|
|
18.
|
Buret
|
Untuk tritasi tapi pada keadaan
tertentu dapat pula diguanakan untuk mengukur volume suatu larutan
|
|
19.
|
Corong
|
Untuk mamusakkan atau memindahkan
suatu larutan dari satu tempat ketempat lain ,untuk proses penyaringan
setelah diberi kertas saring pada bagian atas
|
|
20.
|
Rak Tabung Reaksi
|
Tempat tabung reaksi
|
|
21.
|
Penjepit Tabung Reaksi
|
Untuk menjepit tabung reaksi
|
|
22.
|
Statif dan Klem
|
Sebagai penjepit,misalnya untuk
menjepit soflet pada proses ekstraksi,penjepit buret dalam proses tritasi
|
|
23.
|
Sikat Tabung Reaksi
|
Untuk menyikat tabung reaksi ketika
mencucinya
|
|
24.
|
Segitiga
|
Untuk meletakkan gelas piala atau
erlemeyer ketika dipanaskan
|
|
25.
|
Bola Hisap
|
Untuk menghisap laritan yang akan
dipindahkan dari botol larutan
|
|
26.
|
Lampu Spritus
|
Untuk membakar zat atau memanaskan
larutan
|
|
27.
|
Bunsen
|
Untuk memanaskan larutan dan dapat
pula digunakan untuk sterilisasi dalam suatu proses
|
|
28.
|
Kaki Tiga
|
Penyangga pembakara spritus
|
|
29.
|
Botol Semprot
|
Tempat meletakkan aquades
|
|
30.
|
Kawat Kasa
|
Untuk sebagai alas atau menahan
labu atau beafer pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spritus atau
pemanas busen
|
|
31.
|
Klem Ultilitas
|
Sebagai penjepit alat-alat gelas
seperti gelas piala dan lain-lain
|
|
32.
|
Oven
|
Untuk mengeringkan alat-alat
sebelum digunakan dan untuk mengeringkan bahan dalam keadaan basa
|
|
33.
|
Tanur
|
Untuk
|
|
34.
|
Hot Plate
|
Sebagai pemanas
|
|
35.
|
Timbangan Analitis
|
Untuk menimbang zat
|
BAB V
PEMBAHASAN
Tujuan diadakannya laboratorium ini
adalah agar setiap orang yang pratikum atau praktikan,mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan
berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan
tidak merasa canggung ketika berada di laboratorium. Dalam percobaan yang telah
dilakukan, terdapat berbagai macam alat, dan penanganan alat-alat yang ada di
laboratorium berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai
proses yang dilakukan dalam percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan
terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus, pemanas mantel, kompor
listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih,
penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlemeyer,
pipet gondok, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip,
buret, labu erlenmeyer dan corong. Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang
digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang
tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti
(kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat
yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya.
Peralatan Gelas, alat- alat
gelas yang ada dilaboratorium adalah : Gelas piala atau yang sering disebut gelas bekker.
Gelas tersebut berfungsi sebagai tempat menyimpan larutan ,memanasan larutan
kimia dan penguapan pelarut dan untuk memekatkan pelarut. Selain gelas piala,
ada suatu alat gelas yang bernama gelas ukur. Gelas ukur digunakan untuk
mengukur volume larutan zat kimia dalam bentuk cair. Gelas ini berskala dan
bermacam ukuran. Erlenmeyer adalah alat yang dipakai sebagai tempat zat-zat
yang dititrasi dan tempat untuk mereaksikan zat dan mencampurkan zat,dengan
cara cairan diisi kedalam erlenmeyer, erlenmeyer digoyang-goyangkan agar
larutan tercampur sampai titik akhir.
Peralatan Non Gelas, alat-alat non gelas yang ada
dilaboratorium adalah: Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang-lubang
seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang-lubang yang ada
dalam rak tabung reaksi. Kaki Tiga adalah Besi penyangga ring berfungsi untuk
menahan kawat kasa dalam pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan
di antara Bunsen dan kawat kasa. Kawat Kasa yang dilapisi dengan asbes
berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas.
Letakkan kawat kasa di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan
alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan. Spatula berupa sendok
panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau
alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan
dipakai untuk mengaduk larutan. Bola Hisap Untuk menghisap larutan
yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan
karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur. Oven Untuk mengeringkan
alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam
keadaan basah. Hot Plate Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang
mudah terbakar. Timbangan analitis sebagai tempat untuk menimbang zat-zat yang
akan ditimbang dalam skala kecil. Tanur Digunakan sebagai pemanas pada suhu
tinggi, sekitar 1000 °C, dan untuk menentukan kadar abu.
Teknik Dasar Laboratorium: Penyaringan, endapan atau zat yang tidak larut dapat
dipisahkan dengan cara penyaringan dan untuk menyaring digunakan corong dan
kertas saring corong dipasang pada tempat corong atau dengan klem statif.Di
bawah corong diletakkan gelas kimia hingga ujung tangkai corong menyentuh
dinding gelas.corong yang digunakan adalah corong bersudut 60 derajat,dan
kertas saring yang digunakan berdiameter 9 atau 11 cm. Pengukuran Volume,gelas ukur digunakan untuk mengukur volume
larutan dan memiliki skala millimeter(mL) yang dibaca dari 0 mL hingga sampai
angka gelas ukur. Pipet Volume mempunyai volume 1,2,5, dan 10 mL.hanya
digunakan mengambil larutan yang sesuai volume pipet volume dan bola hisap
digunakan sebagai alat bantu menyedot larutan ke dalam pipet. Menggunakan neraca, ada tiga jenis
neraca,yaitu: Neraca palang tiga mempunyai ketelitian 0,1-0,01 gram, neraca beban mempunyai ketelitian 0,01 gram -0,1 gram, neraca analitis mempunyai ketelitian 0,001 gram-0,01 gram. Teknik menggunakan
Buret untuk titrasi, buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk
silinder yang memilki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Buret
digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen
yang melakukan presisi,seperti pada eksperimen titrasi. Oleh karena presisi
buret yang tinggi,kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah
penting untuk menghindari galat sistematik.ketika membaca buret,mata harus
tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks.Kaidah
yang umunnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah
meniscus menyentuh bagian bawah garis ukur.Oleh karena presisinya yang
tinggi,satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke
labu penerima,biasanya dengan menyentuh tetesan itu ke sisi labu dan
membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesiimpulan
Dari percobaan
diatas,dapat disimpulkan bahwa :
1.Masing-masing alat laboratorium mempunyai prosedur kerja dan
fungsinya masing-masing.Peralatan yang digunakan dilaboratorium terbagi menjadi
dua bagian yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas .
2.Setiap alat
memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda, namun beberapa ada yang hampir sama
fungsinya seperti alat alat gelas. Dan alat dan bahan yang digunakan masih
sederhana dan sering digunakan dalam praktikum.
3.Penggunaan
alat sebelum melakukan percobaan harus dipahami betul oleh para praktikan. Hal
ini dapat dilakukan dengan membaca dan memahami buku panduan alat sehingga
ketika percobaan dilakukan tidak terjadi kesalahan.
6.2 Saran
Saran saya adalah diharapkan para
praktikan lebih berhati hati karena akan berakibat fatal jika tidak mengetahui
fungsi atau kegunaan dari setiap alat alat laboratorium, dan agar pada saat
praktikum dapat mencapai hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Hokayuruke,2013.Penuntun Pratikum Mikrobiologi Industri.
UNILA: Banjarbaru.
Koesmadji. 2015. Petunjuk
Pembuatan Pereaksi Kimia. Padang: Angka
Raya.
Moningka. 2011. Kimia
Fisika. Jakarta: Rineka Cipta.
Pearce. 2014. Laboratory
equipment. Usa: Heath Nature.
Puspita.2009. IPA
Terpadu. Pusat Perbukuan Nasional: Jakarta.
Riadi.2013..Analisa
Kimia Kualitatif. Jakarta: Erlangga.
Subarto.2011.Tangkas Kimia. Kartika : Surabaya.
Wahyudi. 2011. Kimia
Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Bina Pura Aksara.
0 comments:
Post a Comment